Sabtu, 26 April 2014

#4thnBers4m4SMASH


***
Jakarta, 25 September 2013


Bagai tersambar petir keenam pria tampan ini dibuat terkejut dengan keputusan yang diambil oleh satu sahabatnya yang sudah tiga tahun lebih lamanya mereka berjuang bersama diindustri hiburan sebagai seorang boyband ternama, mereka bertujuhlah yang membuat boyband dan girlband indonesia kembali hidup. Semua insan manusia diruangan ini terdiam, berfikir apa yang membuat pria bernama lengkap Handi Morgan Winata memutuskan keluar dari boyband yang telah membesarkan namanya. Setiap pasang mata manusia diruangan ini tak lepas menatap Morgan, dengan sejuta pertanyaan yang tersimpan dibenak mereka. Bisma dengan keberaniannya memecahkan keheningan diruangan ini.
"Kalau ada masalah lebih baik kita selesaikan baik-baik, selama ini juga selalu begitu bukan?" Morgan mendongakkan kepalanya yang tertunduk lalu menggelengkan kepala.
"Kita ga ada masalah dan tentu saja gak ada yang perlu diselesaikan" ujar Morgan dingin. Entah sudah terjadi apa dengan pria ini, mereka dulu mencoba memahami posisi Morgan, namun kenapa kini seolah Morgan terlihat layaknya orang yang hanya mementingkan dirinya sendiri, keputusan Morgan yang satu ini tentu akan membuat banyak insan manusia diluar sana merasa kecewa.
"Lebih baik loe fikir ulang dengan keputusan loe itu, kita masih membutuhkan loe diSMASH terutama banyak diluar sana SMASHBLAST yang masih mengharapkan loe ada diSMASH" ujar Rafael. Lagi lagi Morgan membalas dengan sebuah gelengan kepala, membuat orang yang melihatnya dibuat kesal. Bisma beserta rekan-rekannya sama sekali tak suka dengan keadaan ini, sama sekali mereka tak pernah membayangkan hal ini terjadi.
"Segitu mudahnya ya loe kak bilang keluar dari SMASH, apa loe ga ngebayangin gimana ada diposisi kita? apalagi SMASHBLAST pasti akan jauh kecewa dengan keputusan loe ini" ujar Ilham dengan emosi yang tertahan.
"Sorry, gue tau tapi tolong fahami posisi gue saat ini" ujar Morgan dengan tampang sememelas mungkin, namun itu justru membuat Dicky merasa muak. Menurut Dicky ini bukan Morgan yang ia kenal selama ini, Morgan memang cuek dan dingin namun sifat Morgan ini benar-benar sulit dimengerti.
"Gak ingat apa kalau kemarin-kemarin siapa yang ngertiin loe" sindir Dicky dengan nada pelan namun bisa terdengar oleh orang disekitarnya terutama Morgan yang duduk disampingnya. Morgan hanya mampu menundukkan kepala, entah karena takut dengan ekspresi para sahabatnya atau ia tak mau menampakan wajah sedihnya. Sedih? entahlah dia sedih atau tidak dengan keputusan yang dia ambil.
"Cukup cukup, kalau pembicaraan ini terus berlanjut yang ada kalian bisa ribut. Sekarang semua terserah Morgan, kita hanya bisa mendukung" Kunto selaku manajer mereka menengahi, takut bila akan terjadi keributan.
"Apa kamu sudah bulat dengan keputusan mu, Gan?" lanjutnya.
"Maaf om ini memang keputusan yang saya ambil, saya ingin mengembangkan keahlian didunia akting tanpa harus melibatkan SMASH, dan ini surat pengunduran diri saya" ujar Morgan lalu menyerahkan sebuah map yang berisikan surat pengunduran dirinya dari SMASH. Keenam anggota SMASH menatatap nanar map tersebut, Morgan benar-benar telah mengundurkan diri dari SMASH dan itu tentu membuat member lainnya merasa kehilangan.
"Makasih untuk semuanya selama ini, tanpa kalian gue bukan apa-apa" ujar Morgan dengan sebuah senyum manis, seolah menunjukan hengkang nya Morgan merupakan hal yang terbaik untuk mereka semua. Bisma dan kawan-kawan berusaha lapang dada menerima keputusan Morgan ini, kalau diizinkan untuk menangis mereka ingin menangis, sedih pasti bila ditinggalkan orang yang selalu bersama kita, apalagi dengan teman seperjuangan.
"Semoga kalian terus sukses meski itu tanpa gue" ujar Morgan.
"Loe juga, semoga sukses dengan dunia baru loe nanti. Dan keputusan ini tak membuat loe menyesal suatu saat nanti, yang jelas loe harus ingat perjuangan kita dulu" ujar Bisma. Happp... mereka berpelukan sebagai tanda perpisahan, pelukan ini terasa menyakitan. Tuhan apabila ini mimpi toling segera bangunkan mereka, biar kekecewaan mereka tak menimbulkan luka, namun tak ada yang perlu dibangunkan karena ini sebuah kenyataan. Crew smash yang berada diruangan ini merasa terharu, karena mereka tau bagaimana persahabat dan perjuangan Bisma dan kawan-kawan ini.
"Maaf" setelah pelukan itu usai Morgan kembali mengucapkan maaf, meski Morgan tau bila sejuta maaf yang diucapkan akan sulit mendapatkan maaf.
"Tak ada yang perlu dimaafkan" ujar Ilham.
"Karena ini mungkin yang terbaik untuk kita" lanjut Reza.
Morgan melangkah dan mengucapkan salam perpisahan pada beberapa crew smash diruangan ini, mereka juga merasakan kekecewaan yang sama dengan member smash, namun apa daya mereka hanya dapat menerima keputusan Morgan dengan hati yang lapang.
"Selamat tinggal" guman Morgan saat akan melangkah meninggalkan ruangan yang terasa pengap ini, ruangan ini juga tersimpan banyak kenangan, ruangan dimana Morgan sering menghabiskan waktu kosong bersama member smash dan yang lain, mungkin nanti Morgan tak dapat lagi menginjakkan kaki diruangan ini. Member smash dan yang lain hanya mampu diam dan mampu menatap berlalunya salah satu orang yang pernah menjadi bagian dari mereka. Terdengar sebuah tepukan tangan yang menyadarkan mereka dari diamnya.
"Semangat semangat semangat, masih banyak orang yang membutuhkan kalian jadi jangan terpuruk, apa gunanya lagu kalian senyum semangat kalau kalian sendiri gak bisa nerapin dalam kehidupan kalian sendiri" semangat kunto memberikan semangat pada rekan-rekannya terutama untuk member smash, meski ia juga merasa kecewa namun bila kekecewaan ini terus berlanjut bagaimana smash kedepan? masih banyak orang yang menanti karya mereka.
"Benar kata om Kunto" setuju Rangga.
"Jadi....." ujar Kunto.
"Senyum Semangat" seru semua insan manusia diruangan ini dengan semangat, meski rasa kecewa itu masih membekas dihati mereka.


***
Jakarta, 26 September 2013


Ini hari baru untuk pionir boyband indonesia yaitu smash, hari pertama mereka berformasi dengan enam membernya, mereka siap menyambut semua yang ada didepan dengan penuh semang. Mereka tak ingin terpuruk karena sehilangan salah satu membernya, karena mereka tau ada fans mereka yang setia mendukung. Berita hengkangnya Morgan dengan cepat tersebar diberbagai media, semua dibuat terkejut dengan keputusan morgan, ada pro dan kontra dengan hengkangnya Morgan. Kesedihan member smash semakin bertambah ketika banyak smashblast yang merasa kecewa dengan keputusan Morgan, apalagi banyak yang menuduh smash telah menyembunyikan hengkangnya Morgan selama ini, padahal member smash sama sekali tak tau bila akhirnya Morgan hengkang dari smash. Setetes air mata jatuh dari pelupuk mata Dicky ketika membaca mention dari para fans fanatiknya, ingin rasanya Dicky berteriak bila mereka sama-sama merasakan kekecewaan yang sama dan Ia semakin terluka ketika kalian bersedih.
"Kuatkan kita jangan membuat kita semakin terjatuh dalam luka" guman Dicky sembari menatap layar ponselnya. Sebuah tangan menepuk pelan pundak Dicky ditambah dengan sebuah senyum tipis yang terlihat begitu mania, seolah memberi sebuah dukungan untuk sahabatnya yang merasakan luka yang sama.
"Loe yang seharusnya menguatkan mereka, loe yang tau semuanya, dan yang jelas loe jangan sampai terlihat lemah didepan mereka, yang smashblast tau itu kita menghibur mereka dengan sebuah semangat positif" ujar Bisma. Dicky sedikit menyunggingkan senyum, merasa salut dengan Bisma, meski sama-sama merasakan kecewa namun Bisma jauh terlihat tegar dibanding dengan dirinya.
"Kita banyak salah ya Bis sama Morgan kok dia sampai segini nya sama kita?" pertanyaan ini dengan polosnya terucap dari bibir Dicky.
"Loe tanya gue terus gue tanya sama siapa, apa harus gue tanya sama rumput yang bergoyang" canda Bisma. Bisma hanya ingin membuat sedikit kesedihan mereka berkurang dengan candaan yang mungkin dirasa oleh Dicky sedikit garing atau sudah biasa didengar.
"Bis, loe ga bisa apa sebentar aja buat serius" kesal Dicky yang justru membuat Bisma tertawa, menertawakan wajah cemberut Dicky.
"Sumpah ya loe ngeselin Bis" kekesalan Dicky semakin menaik dan membuat Bisma harus memberhentikan aktivitas tertawanya.
"Sorry sorry" sesal Bisma dengan mengangkat dua jarinya.
"Kalau gue jawab jujur ini ya, kita gak punya salah sama sekali sama dia, tapi itu menurut seorang manusia yang tak menyadari letak kesalahannya. Dia dan Tuhan yang tau apa sebab dia ninggalin kita" ujar Bisma.
"Loe kecewa gak bisa sama Morgan ?" Bisma tersenyum tipis mendengar pertanyaan Dicky karena sudah pasti Dicky tau jawabannya.
"Loe berlagak oon atau memang loe oon ?" ujar Bisma.
"Kita sayang sama Morgan mana mungkin kita ga kecewa, tapi rasa kecewa itu jangan sampai membuat rasa sayang kita pada Morgan berubah menjadi benci. Dia pernah menjadi bagian kita melangkah sampai titik ini, mana mungkin bisa kita membenci dia" ujar Rafael yang ikut bergabung dengan pembicaraan Bisma dan Dicky, dengan kedewasaan nya Rafael berusaha membuat para sahabatnya untuk tak membenci Morgan. Rafael menanamkan kalau ini memang takdir Tuhan yang tak bisa mereka hindari, mungkin dengan hengkangnya Morgan justru membuat karir mereka semakin menanjak lebih baik.
"Yakin saja kalau ada hari yang baik esok, kesedihan kita saat ini akan dibalas dengan senyum menggembirakan" lanjutnya. Rafael semakin berjalan mendekat kearah dua pria tampan yang sudah dianggap layaknya adik kandung.
"Gue selalu percaya ada banyak keindahan yang akan Tuhan kasih dihari esok" ujar Bisma.
"Gue salut sama kalian, kedewasaan membuat kalian berfikir jauh lebih baik kedepan, sedangkan gue takut bila kita terjatuh saat satu bagian dari kita pergi. Tapi sekarang gue yakin bila kita selalu bersama itu gak akan terjadi" terlihat lucu melihat mata Dicky berkaca-kaca, dia terlihat lemah didepan sahabatnya, namun itu sudah terlihat biasa untuk Rafael dan Bisma karena memang mereka memahami keadaan sekarang.
"Senyum kita sekarang itu sangat berarti untuk smashblast, saatnya kembali tersenyum oke" ujar Rafael dan mendapat acungan jempol dari Dicky.
"Bukan senyum saja tapi juga semangat dan karya kita kedepan, jangan sampai kita membuat smashblast merasa kecewa sama kita" ujar Bisma.
"Hemm... gue suka kalau udah pada senyum semangat gini, buat apa juga sedih atas suatu hal yang sudah berlalu" ujar Rafael.
"Pokoknya sekarang kita tanamkan janji buat setia, gak ada lagi boleh keluar dari SMASH" ujar Dicky dengan penekanan pada kata SMASH, sebenarnya bukan hanya sebuah janji untuk tetap bertahan dismash melainkan sebuah pembuktian, karena bisa saja dengan janji seseorang akan mengingkari.
"Gak usah janji kalau gak bisa menepati, mending tunjukkan denak bukti dengan loe selalu jadi bagian dari smash" bijak Bisma.
"Bijak banget bapak dari Bismaniac ini hahaha" canda Rangga yang datang tanpa diundang bersama dua dayangnya kakak beradik siapa lagi kalau bukan Ilham dan Reza.
"Kalau ngumpul gini jadi kangen kak Morgan" ujar Dicky dengan wajah sedihnya.
"Ada yang sedih karena ditinggal kakak kesayangannya ini" ujar Reza.
"Ya iyalah bang, secara nanti undah gak ada tempat dia buat ngadu. Biasanya dikit-dikit kak Morgan kak Morgan, aduh pokoknya kayak anak TK yang gak bisa jauh dari mamanya hahaha" ledek Ilham yang diakhiri dengan tertawa dan lihatlah Dicky, sudah memasang wajah cemberutnya.
"Kalian ini apa-apaan, udahlah jangan buat Dicky sedih lagi, susah tau tadi buat dia diem dari nangis" Bisma yang awalnya seolah-olah akan membela Dicky justru membuat Dicky semakin terlihat lemah didepan sahabat-sahabatnya.
"Oke fix loe semua nyebelin" ambek Dicky dengan gaya ala-ala Wendi disinetron ABG Jadi Manten, membuat member smash ketawa dibuatnya. Kesedihan itu memang tak akan mudah terhapusnya, namun bila berusaha dengan keyakinan kalau ada hal yang lebih indah kedepan, sedih itu pasti akan terganti dengan sebuah kebahagiaan. Tuhan jaga senyum mereka karena senyum mereka membuat sejuta orang diluar sana ikut tersenyum, jaga kekompakkan mereka karena diluar sana masih banyak yang mengharapkan keberadaan mereka.


***
Detik berganti dengan menit hingga menjadi hari dan hari terus berlalu hingga menjadi bulan, sudah dua bulan lamanya dia pergi dengan meninggalkan kesan yang cukup indah selama tiga tahun lebih, kini dia lebih dikenal sebagai Morgan Oey bukan lagi Morgan SMASH, menyakitkan bukan dengan kenyataan ini, dia sekarang bukan seorang boyband melainkan seorang aktor baru, dia senang dengan keputusan yang diambil tapi kita (SMASH dan SMASHBLAST) merasa kehilangannya. Seiring berjalannya waktu banyak yang belum bisa menerima keputusan Morgan, tapi apa boleh buat semua telah terjadi. Morgan telah hengkang namun smashblast tak pernah hengkang mendukung smash untuk terus berkarya. Keyakinan mereka akan suatu hari yang indah dihari esok telah terjadi. Sebuah prestasi yang membanggakan dan membuat mereka (SMASH dan SMASHBLAST) tak percaya namun tetap mereka bersyukur bisa memenangkan the best artist indonesia diajang mama. Sebuah ajang bertaraf internasional dan yang lebih mengejutkan lagi mereka mengalahkan band papan atas yaitu Noah dan Agnes Monica artis yang sudah melejit namanya didunia internasional. Smash beserta crew dan smashblast mengucapkan syukur dengan prestasi membanggakan ini, terutama member smash yang tak bisa menutupi rasa bahagianya.
"Gue lagi gak mimpikan Ham ?" tanya Dicky pada rekannya yang dipanggil dengan sebutan Ham atau lebih tepatnya Ilham.
"Emang sekarang loe lagi tidur apa gak Dik ?" tanya Ilham balik dan mendapat jawaban dari Dicky sebuah gelengan kepala.
"Kalau loe lagi ga tidur mana bisa loe mimpi, lama-lama gue sahabatan sama loe bisa gila" ujar Ilham sembari menepuk jidatnya.
"Hehehe... bukan gitu Ham, gue masih belum percaya dengan semua ini, semua ini seolah mimpi buat gue. Kita bisa ngalahin Agnes dan Noah itu... pokoknya gak bisa diungkapin dengan kata-kata" ujar Dicky.
"Gue juga Dik, bertahan sampai sekarang diposisi ini saja udah buat gue gak yakin, entah kalau dulu gue gak dismash mungkin sekarang gue bukan apa-apa" ujar Ilham. Dua member smash ini masih seperti mimpi bisa menjadi seperti ini, smash nemang sudah merubah mereka yang bukan siapa-siapa menjadi idola para remaja.
"Dengan bertambahnya penghargaan yang kita dapat itu semakin membuat beban kita bertambah, kalau beban bertambah semangat juga bertambah, jangan anggap ini sebuah mimpi namun lihat perjalanan panjang kita" pria yang senang bila disapa dengan Sigma ini datang menghampiri adik dan sahabatnya yang tak yakin dengan hidup mereka kini yang merupakan sebuah kenyataan.
"Dulu awal kita debut gue bener-bener takut saat kita perfom ada yang lempar sandal kearah panggung, tapi ternyata ketakutan gue salah karena masyarakat mencoba menerima kita meski banyak yang mencibir" ujar Dicky.
"Masih ingat gue dengan upah yang pertama kali kita dapat dan sampai sekarang masih gue simpan" ujar Reza.
"Banyak hal yang gak akan gue lupain saat pertama kita debut hingga menjadi seperti ini, termaksud Morgan yang pernah menjadi bagian kita" ujar Ilham yang membuat mereka kembali mengingat sahabat mereka, meski itu entah Morgan menganggap mereka sahabatnya atau bukan, karena kenyataan yang ada setelah hengkang dari smash, Morgan sepertinya tak pernah mau dianggap pernah menjadi bagian dari smash.
Morgan berusaha menghapus smash dari kehidupannya, hidup dengan dunia dan suasana yang baru.
"Udahlah gak usah dibawa sedih lagi, syukuri dan pertahankan yan ada sekarang" ujar Dicky.
"Tumben loe bisa berfikir dewasa haha" ledek Reza.
"Dewasa itu pilihan tapi tua itu pasti" ujar Dicky dengan bangganya sembari mengangkat kerah bajunya sedikit keatas, itu semakin membuat pria tampan ini semakin terlihat tampan dan banyak kaum hawa terpesona dibuatnya.
"Dan yang pasti loe paling tua diantara gue dan Reza" ledekan kembali terlontar untuk Dicky.
"Oke tapi ingat diantara kita personil smash yang paling tua itu Cina Garut" ujar Dicky dengan nada pelan takut bila orang yang dimaksud mendengar, namun sayangnya ternyata Rafael mendengarnya, dengan gaya sangarnya Rafael menarik cukup kencang telinga Dicky.
"Aduh... aduh... apa-apaan si loe coh sakit ini" ujar Dicky kesakitan dan berusaha menjauhkan tangan Rafael dari telinganya.
"Loe kira gue ga dengar apa yang loe bilang tadi, gue memang paling tua diantara kalian terus masalahnya apa buat loe hah..." kesal Rafael lalu melepaskan jewerannya.
"Gak ada masalah kok coh sumpah, loe memang paling tua tapi karena gaya, loe jadi terlihat seusia sama Ilham, makin terlihat muda kan ?" ujar Dicky.
"Sebenarnya loe ngeledek atau muji gue ?" tanya Rafael dengan kesal.
"Menurut loe ?" tanya Dicky.
"Ngeledek" Rafael.
"Naaa... itu tau kenapa coba lie masih tanya sama gue" ujar Dicky nyengir, jawaban Dicky bukan memperbaiki suasana namun membuat amarah Rafael timbul, namun sebelum Rafael meluapkan amarahnya, Dicky sudah terlebih dahulu melarikan dari.
"Dicky awas loe" Rafael tak tinggal diam atau bahkan membiarkan Dicky lolos begitu, dengan langkah seribu Rafael berusaha mengejar Dicky. Kakak beradik yang menyaksikan pertengkaran Rafael dan Dicky hanya cengo dibuatnya, hanya karena masalah sepele saja Rafael dan Dicky kejar-kejaran seperti anak kecil dan itu tentu saja membuang-buang tenaga.


***
Jakarta, 01 April 2014


Sudah beberapa bulan ini setiap member smash dibebaskan untuk berkarir namun mereka tetap membawa nama smash dan tetap mengutamakan jadwal smash. Setiap member memiliki kesibukan berbeda-beda, sebagian dari mereka terjun dalam dunia akting, sebagian lagi menjajal kemampuan didunia presenter. Awalnya banyak diantara fans smash yang tak suka dan tak setuju dengan keputusan ini karena sejujurnya mereka (smashblast) takut bila solo karir ini membuat mereka lupa akan smash dan lama-kelamaan melepaskan nama smash dari hidup mereka, lalu bila sudah seperti itu apa bedanya mereka dengan Morgan. Oh Tuhan... jangan itu terjadi, jangan sampai ada air mata lagi.
Waktu Bisma memang dihabiskan dilokasi syuting, tak jarang berpindah-pindah tempat, dari tempat satu ketempat yang lain. Terkadang Bisma merasa rindu dengan segala aktivitas diatas panggung, rindu teriak riuh smashblast saat menyaksikan Ia dan rekannya diatas panggung. Pria kelahiran sunda ini tengah mengingat-ingat kembali ketika dirinya bersama smash merayakan anniversary mereka ketiga, masih tergambar dengan jelas. Satu tahun yang lalu mereka merayakan anniversary dengan konser yang meriah dan tentunya dengan formasi bertujuh. Apakah anniversary yang keempat tahun ini kejadian yang sama itu akan terulang, tentunya tidak. Satu bagian dari smash telah pergi dengan segala rahasianya yang tersimpan dengan rapi.
"Aku tak setegar dengan apa yang mereka lihat, Aku hanya manusia biasa yang bisa bersedih mengingat kebahagian yang lalu dan tak mungkin terulang lagi" ujar Bisma menatap nanar layar ponselnya, menatap sebuah kenangan masa lalu, kenangan dimana ada sosok Morgan yang masih ada didekatnya dan rekan-rekannya.
"Semoga loe ingat kenangan kita, sejauh apapun loe menjauh, loe akan tetap menjadi serpihan perjuangan smash dan itu gak bisa loe pungkiri" ujar Bisma. Bisma, pria ini merindukan kebersamaannya bersama Morgan.
"Gue inget loe, semoga loe inget gue dan yang lain terutama smashblast" guman Bisma lalu menyimpan kembali ponselnya disaku celana jens yang dikenakan, karena kini saat dirinya untuk take adegan selanjutnya.


***
Indonesia, 10 April 2014


Hari ini, hari dimana terlahir sebuah boyband yang beranggotakan tujuh pria tampan asal bandung. Hari ini dapat dibilang juga hidupnya kembali boyband dan girlband indonesia. Empat tahun yang lalu tepatnya 10 April 2010 smash terbentuk dengan tujuh personilnya Rafael, Bisma, Dicky, Rangga, Ilham, Reza dan Morgan. Empat tahun bukan perjalanan yang sebentar namun juga tak lama. Caci, maki, bully terus terdengar dengar nyaring ditelinga, namun mereka selalu berusaha untuk tegar dan bertahan. Segala cobaan silih berganti menerpa perjalanan mereka, hengkangnya salah satu personil dan apalah itu. Prestasi yang mereka dapat setimpal dengan usaha yang telah mereka lakukan. Member smash sama sekali tak menyangka bila mereka bisa sampai usia keempat, bisa dilihat boyband dan girlband lain hanya mampu bertahan sebentar. Tak ada konser memang namun mereka masih bersyukur dengan keadaan ini, bukan konser yang terpenting untuk mereka melainkan mereka selalu kompak dan smashblast selalu mendukung apapun yang terjadi. Hanya sebuah pesta sederhana dan renungan mengingat perjalanan mereka selama empat tahun.
" 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun dan
sekarang menginjak angka 4 tahun pasti banyak hal yg buat kalian kecewa, sedih, marah dan lain lain" ujar Rafael.
" Kita beda. Kita dihina. Kita dicinta. Kita bertahan. Kita. Kita. Kita" ujar Bisma.
" Banyak belajar. Banyak sabar. Banyak pikiran. Banyak berSENANG!!" lanjutnya.
" Waktu yang tidak bisa di duga, udah sampe di angka 4, Congrats myboyband SMASHindonesia saya berdiri disini karna kalian, Love you all !" ujar Ilham.
" Selamat 4 taun SMASH tak terasa pengalaman yg begitu berharga sama kalian dan smashblast yang sampe sekarang terus mensupport kami. Inilah perjuangan kita yg
terus menerus tiada hentinya kan berakhir. Happy birthday smash yang ke 4 love you!! Suka duka selalu
bersama!!" ujar Reza.
" Semoga kita makin kompak selalu, love you guys!" ujar Dicky.
" Banyak orang bertanya apa sih hebatnya SMASHindonesia ?! jawabannya simple SM*SHBLAST yang membuat kami menjadi HEBAT!" ujar Rangga.
" Buat Morgan Oey sukses selalu & terimakasih udah pernah jadi bagian & berjuang bareng diSMASHindonesia =)" ujar Rafael. Dan inilah mereka dengan segala kekurangan nya, mereka hanya manusia biasa yang tak selalu bisa seperti yang kita harapkan. Mereka bertahan karena kita karena kesetiaan kita karena ketulusan kita karena loyalitas kita yang luar biasa, mereka selalu berdoa dan berharap bisa terus menjadi inspirasi.


BERSAMBUNG.

 Handi Morgan Winata as Morgan

 SMASH Indonesia