Jumat, 06 Juni 2014

Teori Motivasi










 









Penilaian Kinerja (Organisasi dan Manajemen)


Terminologi dan Definisi : Sistem formal & terstruktur yg digunakan untuk mengukur, menilai dan memengaruhi sifat2 yg berkaitan dg pekerjaan, perilaku & hasil serta ketidakhadiran (Rivai & Sagala, 2010)
Tujuan Penilain Kinerja
1.      Tujuan Khusus
·         Evaluasi yg obyektif thd kinerja karyawan pd masa lalu untuk membuat keputusan (bidang SDM) di masa mendatang.
·         Alat yg memungkinkan untuk membantu karyawan memperbaiki kinerja, merencanakan pekerjaan, mengembangkan kemapuan & keterampilan & memperkuat kualitas hub. antarmanajer dg kary.awan
2.      Tujuan Umum
·         Mengetahui pengembangan, ex. Identifikasi kekuatan & kelemahan staf, menentukan transfer/penugasan
·         Pengambilan keputusan administratif, ex. Keputusan menentukan gaji, promosi, PHK, dll
·         Keperluan perusahaan, ex. perencanaan SDM, penentuan kebutuhan pelatihan, evaluasi sistem SDM, dll
·         Dokumentasi, ex. dokumentasi keputusan2 SDM

Standart Kinerja :
         Mencerminkan seberapa jauh keberhasilan pencapaian kerja
         Dihubungkan dg hasil kerja yg diinginkan
         Diuraiakan dr analisis pekerjaan

Ukuran Kinerja :
         Ukuran yg handal hendaknya dpt dibandingkan dg cara lain dg standar yg sama shg kesimpulannya sama ttg kinerja seseorang.

Aspek yang Dinilai :
·         Kemampuan teknis
·         Konseptual
·         Komunikasi

Metode Penilaian Berorientasi Masa Lalu (Gibson, dkk, 1997) :
         Graphic Rating Scales : Penilai menilai kinerja karyawan berdasarkan skala tertentu
         Rangking Methode : Karyawan diranking sesuai nilai relatif mereka bagi organisasi.
         Weighted Checklist : Penilai memilih (checklist) pernyataan yg menggambarkan karakter & kinerja karyawan
         Descriptive Essay

Metode Penilaian Berorientasi Masa Depan (Rivai & Sagala, 2010)
·         Self Appraisal : Dilakukan oleh karyawan sendiri untuk mengetahui kelemahan & kelebihannya.
·         Management by Objective (MBO) : Karyawan & penyelia bersama2 menetapkan tujuan & sasaran kerja di waktu yg akan datang.
·         Penilaian secara Psikologis : Dilakukan oleh psikolog untuk mengetahui potensi karyawan.
·         Assessment Center : Penilaian melalui serangkaian teknik penilaian oleh sejumlah penilai.

MODEL SISTEM ADMINISTRASI NEGARA



ADMINISTRASI NEGARA didefinisikan sebagai keseluruhan penyelenggaraan pemerintahan Negara yang melibatkan segenap aparatur Negara, sumber daya dan sumber dana dalam rangka mencapai tujuan negara dan tujuan pemerintah. Dari definisi ini, maka gejala-gejala administrasi negara dapat kita temui disemua tingkatan dan semua jajaran pemerintahan. Sistem Administrasi Negara pada dasarnya hanya merupakan suatu MODEL

Keuntungan model dalam SAN :

  •  Dapat menganalisa gejala yang kompleks.
  • Dapat mengetahui apa yang menjadi komponen SAN.
  • Dapat diketahui bagaimana hubungan antara komponen.
  • Dapat mengetahui yang terjadi jika salah satu komponen tersebut berubah, hilang, diganti.
  • Dapat menganalisa realita tanpa mengganggu proses sistem.

Macam-Macam Model :
Menurut teori, model digolongkan :
  •  Model deskriptif, yaitu sekedar menggambarkan/ melukiskan “apa adanya” dari suatu obyek/sistem
  • Model explanatory, yaitu model yg menjelaskan mengapa suatu SAN demikian, faktor atau variabel apa yg menyebabkan

Keperluan analisa matematika, model dikelompokkan :
  • Model iconis, yi melukiskan dgn gambar/ scr visual aspek2 ttt dr suatu obyek
  • Model analogis, yi seperangkat sifat2 utk melukiskan bbrp perangkat sifat2 lainnya yg dimiliki o/ obyek atau sistem
  • Model simbolis, yi mempergunakan simbol utk menunjukkan sifat obyek

Model SAN :
1.      Model lingkungan,masukan,proses konversi, keluaran, umpan balik  (Ira Sharkansky)          dapat diamati keseluruhan proses administratif yg menyangkut semua komponen
2.      Model keseimbangan
Yi menjelaskan pengaruh timbal balik antara lingkungan dgn SAN
Model ini menggbrkan faktor ekologis :
Dasar2 ekonomi, struktur/susunan sosial, jaringan komunikasi, pola ideologi dan sistem politik
3.      Model Masyarakat prismatic
Yaitu suatu masyarakat yang memiliki ciri-ciri tradisional atau agraria bersamaan dengan ciri-ciri modern atau industria

MODEL SISTEM (Ferrel Heady) :
1.      Modified Traditional
·         model tradisional yang sudah dimodifikasi.
·         SAN yang tradisional hanya melihat atas dasar proses (Planning, Coordinating, Organizing)
·         Tradisional ,memberikan upeti kpd pimpinan, dianggap lbh baik
- dianggap tamasya kekota
-  pameran barang dan makanan, tarian
-  cari jodoh
- Raja jg memberi hadiah dan bantuan kpd yg memerlukan
2.      Development Oriented
·         Pendekatan yang lebih praktis, melihat perkembangan negara-negara maju dan kemudian diterapkan di negara berkembang.
·         Dalam hal ini Cultural Born sudah turut berpengaruh.
3.      General Theory System Model Building
·         Bahwa SAN mempengaruhi sekaligus dipengaruhi lingkungan.
4.      Middle Range Theory Formulation
        Model (4) sama dengan model (3), perbedaanya adalah:
·         Pada Model (3):          faktor-faktor yang mempengaruhi mempunyai tingkat yang sama terhadap SAN
·         Pada Model (4): faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi, pengaruhnya tidak sama, hanya faktor politik yang berpengaruh terhadap SAN. Dengan kata lain faktor politik lebih dekat terhadap SAN. Jika terdapat faktor sosial ekonomi, harus lewat faktor politik.
·         Model (3) pada akhirnya menunjuk pada Equilibrium (keseimbangan) artinya jika politik berubah maka faktor-faktor yang lain juga turut berubah menuju keseimbangan.

General Theory System Model Building, terbagi
  •  BIMODEL AGRARIA – INDUSTRIA MODEL SALA

BIMODEL AGRARIA – INDUSTRIA :
  •  Sosiolog membagi masyarakat atas : Kelompok masyarakat agraris dan kelompok masyarakat industri  
  • Dari pengelompokkan ini maka SAN dalam kelompok masyarakat dibedakan :
            SAN pada masyarakat agraris disebut Agraria
            SAN pada masyarakat industri disebut industria
  •  Adapun dasar pembedaannya ditinjau dari sudut pandang ekonomi, bahwa masyarakat cenderung bergerak dari agraris ke industri dan bukan sebaliknya.

Perbedaan tersebut dapat dilihat dari kecenderungan terhadap hal-hal berikut :
·         Masyarakat dilihat dari tingkat struktur diferensiasinya 
a.    Dalam masyarakat agraris satu struktur menjalankan beberapa fungsi (fused society). Fungsi politik, ekonomi, sosial dan lainnya menyatu dalam satu fungsi. Masyarakat tersusun atas dasar hubungan kekeluargaan atau kekerabatan yang dikepalai oleh seorang kepala suku yang mengemban berbagai fungsi.
b.    Dalam masyarakat industri satu struktur menjalankan satu fungsi (Diffracted Society) dimana setiap lembaga menjalankan fungsi tertentu yang berbeda.

Pola perilaku
  • Pada masyarakat industri sudah sangat jelas, karena sudah ada dan sudah diatur dengan norma (tata nilai) yang universal
  • Pada masyarakat agraris norma perilaku bersifat partikular, sifatnya khusus, lokal, setempat.
  • Dalam arti norma yang dapat diterima oleh satu daerah tetapi belum tentu di daerah lain juga diterima.  Kalaupun ada norma masih berupa konvensi yang tingkat sanksinya ”rendah’.

Mobilitas sosial
  • Masyarakat agraris, hidup dalam kelompok kecil yang terikat tempat tinggal tertentu sehingga mobilitas sosialnya rendah.
  • Sementara pada masyarakat industri mobilitas atau perpindahan dari satu tempat ke tempat lain sudah tinggi.

Status  seseorang
  • Masyarakat agraris, status seseorang tidak ditentukan oleh kemampuan dirinya tetapi oleh keturunannya atau dibawa sejak lahir. (sebagai Ascribed Status)
  • Sedang pada masyarakat industri, seseorang memperoleh status karena kemampuan dan kecakapan yang dimilikinya , karena prestasi yang dia raih (Achieved Status)

Spesialisasi
  • Tingkat spesialisasi masyarakat agraris rendah. Dimana hampir semua penduduk (mayoritas) adalah petani.
  • Tingkat spesialisasi masyarakat industri tinggi sekali.

Keberadaan organisasi
  • Pada masyarakat agraris, tidak dikenal organisasi
  • pada masyarakat industri telah mengenal organisasi bahkan sangat diperlukan sehingga muncul kelompok-kelompok organisasi kecil, kelompok kepentingan,dll.

Menurut Riggs, SAN dimanapun adanya selalu berkait dengan pengalokasian dan pendistribusian barang-barang dan jasa.
SAN AGRARIA  mempunyai ciri-ciri :
  •  Sistem ekonominya tertutup dan terbatas
            Dalam arti barang diproduksi sendiri dan dikonsumsi sendiri.
            Keadaan ini memungkinkan munculnya barter.
  • Sistem yang terbatas menyebabkan segala sesuatu dilakukan oleh pemerintah sendiri. Dalam arti pemerintah menciptakam rasa aman untuk dirinya sendiri dan masyarakat hanya memperoleh luberannya saja.

Dalam kenyataannya SAN Agraria dibedakan atas 2 sub model yang lebih didasari  atas tingkat kesuburan tanahnya, yaitu :
  1. Inner Teritory
  • Daerah yang subur
  • Penduduk padat
  • Menjadi pusat pemerintahan
  • Sistem pengairan relatif berkembang
  • Perkembangan sistem pengairan mengharuskan adanya penambahan aparat pemerintahan . Sehingga dari sini berkembang sub model Imperial Birokratic.

  1. Outer Teritory
  • Daerahnya tidak subur              
  • Penduduk miskin
  • Sistem pengairan hanya mengandalkan hujan
  • Oleh karenanya birokrasi tidak berkembang.
  • Muncul sub model feodalistic, dimana pada model ini daerah biasanya dikuasai oleh raja-raja kecil.

SAN INDUSTRIA, Ciri-ciri :
  • sudah dikenal ketergantungan pada pasar.
  • Dalam arti bahwa apa yang diproduksi bukan untuk konsumsi sendiri tetapi juga dilempar ke pasar.
  • Sehingga pengadaan barang lebih banyak dan lebih kompleks sesuai dengan tingkat kebutuhan masyarakat industri yang lebih banyak diabnding kebutuhan masyarakat agraris.
  • Keadaan ini menimbulkan   persaingan posar dan masyarakat dihadapkan pada pilihan.

SAN pada masyarakat industri dibedakan atas dua sub model
  • Sub model Demokratic, dimana penguasaan pemerintah atas pasar kecil
  • Sub model Totalitarian, penguasaan pemerintah atas pasar besar.
Persoalannya adalah, pada realitanya sulit untuk menemukan suatu masyarakat yang murni agraris atau murni industry
Untuk menengahi keduanya maka Riggs menyebut Masyarakat Prismatik

alasan penting mengapa masyarakat prismatik muncul :
  1. Karena dengan menggunakan model agraria dan industria, ciri-ciri yang terdapat pada masyarakat tersebut terlihat kabur.
  2. Model agraria, pada saat sekarang ini sulit bisa ditemukan, karena itu model industri lebih banyak dipakai. Permasalahannya terdapat juga masyarakat yang tidak murni (benar-benar) berada pada bentuk masyarakat industri.
  3. Sudah terlalu banyak kajian tentang masyarakat industri dan jarang sekali yang membahas tentang masyarakat antara (transisi).

Oleh Riggs yang bisa dimasukkan dalam masyarakat transisi adalah negara-negara yang masuk dalam negara sedang berkembang.
Selanjutnya model SAN yang ada pada masyarakat prismatik ini disebut sebagai Model Sala

MODEL SALA
Kata Sala lazim digunakan di negara-negara Asia  yang diartikan sebagai suatu kantor/paviliun/ tempat para tamu dipertemukan dalam upacara keagamaan

Oleh Riggs, kata ”Sala” dianggap sebagai tipe ideal dari pola tingkah laku administrasi dalam masyarakat prismatik.
Selanjutnya istilah Sala digunakan dalam banyak maksud yaitu sifat yang tidak berbeda bagi rumah atau instansi sebagai tempat kedudukan administrasi dalam suatu masyarakat yang menyatu (fused).

Ciri yang dominan muncul dalam SALA
  • Formalisme
  • Overlapping
  • Heterogenitas