Minggu, 18 Agustus 2013

Dunia Cinta bag 1 #Cerpen



Tittle : Dunia Cinta bag 1 #Cerpen
Twitter : @lilikM_
Main cast :
- Angelica Naurana Sebastian as Angel.
- Rafael Landry Tanubrata as Rafael.

...
Rintikan air hujan diluar sana seolah-seolah memanggil ku agar ke keluar dari tempat persembunyian ku saat ini, terus ku pandangi jendela kamar yang mulai kusam dengan debu, ruangan yang hanya berukuran 3X4 meter selalu menemani hari-hari ku, andai kalian tau dulu sama sekali tak terbayang ku miliki ruang kamar sesempit ini, sejak kecil aku sudah terbiasa hidup dalam keadaan yang lebih dari kecukupan, namun semua nya telah sirna saat tuhan memberikan ku sakit seperti ini.
“andai Tuhan tak menggariskan takdir seperti ini untuk ku, mungkin saat ini aku masih berada dirumah yang banyak orang-orang idamkan” ucap ku meratapi semua takdir tuhan yang ia gariskan untuk ku dan keluarga ku.
Keluarga mungkin saat ini mereka anugrah terindah yang ku miliki, anugrah yang tak pernah terhitung betapa besarnya, tanpa orang tua ku saat ini aku tak dapat bertahan didunia yang kejam ini, apalagi untuk kita orang yang berada dikelas bawah, tak terbesit dalam fikiran ku akan terjebak dalam keadaan seperti ini, namun apa daya takdir tuhan tak akan pernah ada yang mengetahuinya.
“sakit ini sudah merenggut kebahagiaan ku dan kedua orang tua ku” ucap ku yang terus saja menyalah kan takdir tuhan.
Ruangan yang sempit ini baru saja aku diami kurang dari 1 bulan yang lalu, selama itu pula aku mengeluh, namun aku tak akan mengeluh dihadapan kedua orang tua ku, karena aku tak mau membuat mereka semakin merasa sakit melihat ku seperti ini, cukup mereka menagis ketika mereka melihat diri ku merasa sakit sekujur tubuh ini.
“aku tak mau melihat setitik air mata mengalir di pipi mama dan papa” ucap ku yang sama sekali tak mau mereka orang yang ku miliki saat ini menangis.
Hanya mama dan papa yang saat ini ku miliki, satu orang teman pun tak ku miliki saat mereka tau kalau aku dan keluarga ku sudah jatuh miskin, saudara-saudara dari kedua orang tua seperti nya mereka sudah tak menganggap kami bagian dari mereka, kekayaan lah yang bisa membuat mereka bisa menerima ku kembali dalam kehidupan mereka.
“jalan ku masih panjang aku pasti bisa bangkit dari keterpurukan ini” ucap ku mengembalikan semangat hidup ku yang ku sadari kemarin telah redup beberapa saat.
Sebuah pelukan dari seorang wanita yang ku sayang dapat menghangat sore hari ku, hujan yang seolah tau ketenangan hati ku saat berada disamping nya mulai reda, kecupan hangat ku rasa kan dikedua pipi yang ku miliki, sungguh wanita ini lah penyemangat  hidup ku namun bukan hanya dia papa ku lah pendampingnya.
“kamu harus bisa bangkit dari semua ini sayang, ingat dunia bisa berputar suatu saat nanti kamu akan sembuh, jangan pernah kamu sesali semua yang terjadi itu akan membuat mu semakin tak berdaya, jadi kan masa ini sebagai pelajaran dalam hidup kita” ucap mama ku bijak.
“mama maaf kan aku andai tuhan tak memberikan ku penyakit ini kita tak mungkin ada disini” ucap ku yang masih saja menyalahkan takdir yang tuhan garis kan untuk ku.
“mama gak mau dengar anak mama berbicara seperti itu lagi, kamu tau sayang tuhan itu adil pada kita, tak mungkin kita akan berada diatas terus menerus ada kala nya kita akan berada dibawah, kita masih beruntung masih bisa tinggal disebuah rumah, apa kamu tak melihat banyak orang diluar sana yang tak memiliki rumah” ucap mama ku yang menurut ku semua perkataan nya sangat bijak, namun entahlah apa yang membuat ku tak bisa benar-benar meresapi semua perkataan mama ku, terkadang aku sadar namun terkadang aku menyesal dengan keadaan seperti ini.
“ternyata kita masih beruntung bisa memiliki rumah meski pun sempit” ucap ku dengan tersenyum miris.
“ini baru anak mama seorang putri tidak boleh terus menyesali semua yang terjadi, sekarang kamu istirahat besok kamu harus kerumah sakit bukan” ucap mama ku.
“makasih mama aku mengingat nya meski pun malas sekali aku kembali kerumah sakit namun aku akan datang untuk kesembuhan ku J” ucap ku dengan semangat kemerdekaan.
“mama suka semangat kamu sayang kalau begitu mama keluar dulu muachhhhh :*” ucap mama ku sembari mencium kening ku sebelum beliau keluar dari kamar yang sempit ini.
“tuhan hanya satu yang ku ingin kembali kan hidup ku seperti tahun lalu” ucap ku berdo’a suatu do’a yang entah kapan tuhan akan mengabulkan nya, tidak ada salah nya bukan kita berdo’a mungkin kalau tuhan mendengar kan do’a kita akan segera ia kabul kan.
Perkenalkan nama ku Angelica Naurana Sebastian kalian bisa memangillku dengan Angel, umur ku tiga bulan yang lalu menginjak usia 20 tahun, saat ini aku berstatus sebagai salah satu mahasiswa disebuah kampus ternama dibandung, namun sejak 1 bulan yang lalu aku memutus kan mengambil cuti terlebih dahulu, karena kondisi ekonomi keluarga ku yang semakin tak menentu saja.
3 tahun yang lalu dokter memfonis ku mengidap sebuah penyakit yang mematikan, bagai disambar sebuah petir saat itu aku ingin mengakhiri hidup ku saja, berbagai macam pengobatan telah ku lakukan baik didalam negri maupun luar negri, namun apa daya tuhan masih tak menghendaki untuk aku sembuh.
Penyakit itu pula yang membuat aku kehilangan semua harta ku, namun aku masih mempunyai harta yang tak ternilai harga nya yaitu orang tua ku.


...
AUTHOR POV

Jadwal perfom yang tak ada henti, tak pernah melunturkan semangat pria berwajah tampan ini, semua ia lakukan dengan semangat tanpa ada kata menyerah, awal sebelum namanya melambung jalan yang harus ia tempuh sangat panjang tak mungkin saat ini ia menyerah, nama nya kini telah di sanjung oleh para hawa di Indonesia namun seperti nya bukan hanya Indonesia, para penggemar nya banyak juga yang berasal dari negara Indonesia, tak perlu saya jelas kan kenapa ia mendapatkan sanjungan sedemikian rupa, karena kalian pasti telah mengetahui nya.
Rafael Landry Tanubrata atau yang lebih dikenal dengan Rafael Smash, salah satu member dari sebuah boyband ternama di Indonesia, boyband Smash merupakan pionir boyband Indonesia, banyak prestasi yang telah mereka ukir, hingga saat ini nama mereka masing disanjung-sanjung meski pun banyak saingan mereka yang datang silih berganti.
“semangat semangat semangat” teriak Rafael dengan semangat untuk membangkit semangat ke enam rekan nya, meski pun rasa lelah itu ada pada diri nya namun itu seolah ia hilangkan agar para rekan nya tak mudah menyerah.
“gila loe coh latihan dari tadi loe masih aja semangat” ucap salah satu rekan Rafael yang memakai behel panggil saja dia Bisma.
“benar apa kata Bisma loe makan apa bisa kayak gini” ucap pria berpipi chubby panggil saja dia Rangga.
“kalau gue gak semangat loe semua pasti makin gak semangat kan” ucap Rafael.
“benar apa kata Rafael kalau dia gak semangat pasti kita semua makin tepar” ucap seorang pria bernama Morgan membenar kan perkataan Rafael.
“latihan latihan dan latihan kapan istirahat nya (?) capek kali kita gak ada istirahat nya kemarin kita baru pulang dari medan tidur emm lima jam eh salah tiga jam kali terus sekarang latihan, capek kali cocoh yang sok semangat” protes salah satu pria yang berbehel lain nya yaitu Dicky.
“kalian nyerah sekarang itu salah kenapa gak dari awal kita debut aja pada nyerah” ucap Rafael bijak.
“tau deh yang paling tua eh paling dewasa coh sumpah maap J” ucap pria bernama Ilham.
“sialan loe Ham” ucap Rafael meneloyor kepala Ilham yang kebetulah saat ini Ilham duduk disamping Rafael.
“udah latihan lagi yuk nanti malam kita ada perfom kan” ucap Reza yang akhir nya mengeluarkan suara bassnya.
“tumben loe bang semangat” ucap adik dari Reza pasti kalian semua sudah mengetahui nya siapa itu.
“mending Reza dari dulu dari pada loe” ledek Rafael dengan nada santai nya mungkin ia masih tal terima dengan perkataan Ilham yang mengatakan Rafael tua, padahal itu kan memang sebuah kenyataan, tapi tua-tua begitu tetap keren kali cocoh ku yang satu ini.
“masih marah loe sama gue coh kalau iya maapin gue ya coh” ucap Ilham dengan tampang memelas nya.
“udah gak usah melas anak kecil udah gue maafin” ucap Rafael.
“makasih cocoh” ucap Ilham berterima kasih karena Rafael telah memaafkan dirinya.
Mereka kembali dengan aktivitas mereka yaitu mengasah bakat mereka dalam bernyanyi dan dance, tak ada rasa lelah dalam diri mereka bertujuh mungkin hanya kata lelah yang sering keluar dari bibir mereka.


...
Sang raja siang kini telah bersembunyi dibalik awan, sinar nya kini digantikan dengan sinar bulan dan bintang yang bertaburan diatas awan, Angel wanita cantik ini kini telah berkumpul dengan sang mama diruang tamu rumah nya, ditemani secangkir teh hangat tak camilan sederhana tak mengurangi kebahagiaan mereka berdua, meski pun saat ini sang papa tak dapat menemani mereka karena sebuah pekerjaan.
“papa kapan pulang kesini ma (?)” tanya Angel pada sang mama panggil saja tante Liza.
“sabar ya sayang papa kan lagi dijakarta berusaha cari pinjaman buat kembalikan perusahaan kita, kamu berdoa saja ya biar semua cepat selesai agar kita dapat kembali rumah kita” ucap tante Liza berusaha untuk menenangkan hati putri nya agar tak terlalu memikir kan sang papa.
“aku kangen sama papa” ucap Angel dengan lirih.
“udah gak boleh sedih lagi, mama udah bilang kamu harus semangat” ucap tante Liza memberikan semangat kepada putri nya.
“Angel semangat J” ucap Angel kini dengan semangat.
“gitu donk kan makin cantik kamu nya, sekarang mending nonton tv aja biar kamu nya gak bete” ucap tante Liza.
Angel mengikuti perkataan sang mama namun seperti tayangan televisi tak ada yang mendukung, berulang kali Angel harus mengganti chanel sang mama yang melihat nya hanya dapat geleng-geleng kepala, pilihan Angel kini jatuh pada salah satu stasiun televisi yang menyajikan acara musik, alunan lagu yang dinyanyikan salah satu boyband ternama ia dengar kan dengan seksama.

Maafkanlah aku
Semua kekasih ku
Aku khianati semua janji-janji
Semua tulus air mata kalian
                            
Oh tak pantas lagi
Aku tuk memilih kalian semua
Oh sungguh memuakkan diriku ini

Teruskan hidup kalian
Tanpa diriku

Percayalah maafkan
Aku tak seperti yang kalian harapkan

Tapi percaya sayang
Cinta dari kalian
Sungguh aku rasakan
Sungguh aku pikir kan
Aku jatuh cinta pada kalian semua

Setiap cinta terucap
Dengan tulus adanya

Aku tak berdaya
Pada kalian semua
Pasti nanti kau temukan
Lara hati bagi langkah mu
Pasti jangan lupakan aku

Maafkanlah aku
Semua kekasih ku

Mata nya kini terus tertuju pada sosok pria yang berdiri pada bagian ujung, hati Angel merasa tenang saat melihat pria tersebut yang ternyata Rafael, entah apa yang membuat Angel seperti ini apa Angel mengenal dengan sosok Rafael.
“lihatnya gak usah segitunya juga kali, kamu ngefans sama mereka sayang (?)” ucap tante Liza yang menyadarkan sang putri yang asik dengan acara nya sendiri.
“mereka siapa aja Angel gak kenal mama” ucap Angel mengelak perkataan sang mama, namun itu semua benar Angel tak mengenal atau pun mengetahui boyband yang ia saksikan dilayar televisi.
“SMASHHHHHHHHHHHHHHH” ucap salah satu host diacara tersebut yaitu Vino.
“makin cakep-cakep aja ya anak-anak smash ini” ucap salah satu host wanita panggil saja Bianca.
“terima kasih” ucap mereka bertujuh secara bersamaan.
“kalian istirahat dulu nanti perfom lagi” ucap Vino.
“iya tunggu saja ya smashblast kita akan perfom lagi” ucap Rafael.
Itu lah sepenggal perbincangan antara para personil Smash bersama dengan pada host acara yang Smash sebagai bintang tamu nya, Angel gadis ini dengan intens nya mengdengarkan dan melihat semua perbincangan itu, ralat seperti bukan semua nya melain kan hanya sosok Rafael yang menurut Angel pria ini berbeda dengan pria lain nya, sekali melihat dilayar televisi Angel sudah jatuh hati pada sosok Rafael.
“itu TV bisa lari kalau kamu lihatnya gitu” ucap tante Liza berhasil menyadarkan sang putri dari kegiatan nya sendiri.
“biasa aja kali mama gak tau apa kalau aku ini masih anak muda, itu nama nya Smash ya ma (?)” ucap Angel mengelak dengan perkataan tante Liza dan bertanya tentang siapa yang baru saja ia lihat.
“kamseupay banget anak mama ini, udah dua ribu tigabelas masih baru tau yang namanya smash” ucap tante Liza meledek sang putri.
“mama dulu anak mu ini kan terlalu sibuk dengan kegiataan kampus, lagian kemarin-kemarin aku juga sibuk berobat” ucap Angel.
“mama tau itu semua tapi kamu terlalu tak mau tau dunia luar sih dulu, jadi gini kan ketinggalan gak tau siapa itu Smash” ucap tante Liza.
“ma yang tadi paling ujung sebelah kanan itu siapa ma nama nya (?)” ucap Angel bertanya tentang sosok pria yang menurutnya berbeda dengan pria yang lain.
“nama nya Rafael Landry Tanubrata biasa nya dipanggil dengan Rafael, emm para fansnya sering panggil dia dengan sebutan cocoh, dia itu personil paling tua diantara yang lain nya, namun dia tak mau dibilang tua menurut nya dia itu paling dewasa” ucap tante Liza panjang kali lebar.
“terus apa lagi ma (?)” ucap Angel yang masih saja belum merasa puas dengan penjelasan dari tante Liza.
“dia itu lahir di Garut enam belas November tahun seribu sembilan ratus delapan puluh enam, putra pertama dari Nela Setiawan dan Jhoni Tanubrata, dulu waktu dia tinggal sama nenek dan kakek nya karena orang rua nya bercerai, Rafael paling benci melihat kaca retak, Rafael gak suka saaa.........” ucap tante Liza panjang kali lebar lebih dari sebelum nya, namun naas sebelum selesai berbicara sang putri terlebih dahulu memotong perkataan nya.
“mama fans nya Rafael ya kok tau semua nya” ucap Angel bertanya pada sang mama, karena menurut nya sang mama terlalu lebay kalau menceritakan tentang seluk beluk Rafael, Angel pun bingung kenapa sang mama bisa mengetahui semua itu, ya mungkin tante Liza mengetahui semua nya karena ia adalah seorang Raflatahugs.
“yupz kamu benar mama fans dari Rafael J” ucap tante Liza.
“gak ingat sama umur ya mama (?)” ucap Angel lirih namun sayang sang mama tetap mendengar nya.
“kamu tadi bilang apa ulang lagi yang keras kenapa” ucap tante Liza geram karena Angel tak berani bicara dihadapan nya.
“maaf mama ku sayang anak mu ini cuma bercanda” ucap Angel meminta maaf pada sang mama.
“udah sekarang kamu tidur udah malam, mama gak mau besok kamu telat datang kerumah sakit nya” ucap tante Liza.
Angel menjawab dengan sebuah anggukan kepala, sebelum masuk kekamarnya terlebih dahulu Angel mencium kening sang mama.


BERSAMBUNG.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar